Jumat, 28 Mei 2021

Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran

Seiring seringnya terdengar sebuah kalimat dari sebuah komunitas yaitu sharing and growing together, berbagi dan berkembang bersama dalam meningkatkan kompetensi diri. Peningkatan kompetensi diri tidak akan mengalami peningkatan jika tidak ada keinginan untuk belajar. Belajar sepanjang hayat merupakan konsep dalam diri untuk mengembangkan kemampuan. 

Menggunakan motto Belajar Sepanjang Hayat membuat diri selalu melakukan peningkatan kompetensi dengan belajar tanpa henti baik dilakukan secara daring maupun secara luring yang dilakukan secara mandiri. mengikuti berbagai kegiatan berupa seminar, bimtek atau diklat agar memperoleh ilmu dari para pakar atau belajar mandiri melalui buku atau video tutorial. Kegiatan yang diikuti akan mengubah cara pandang dan cara penyampaian kepada orang lain, dan merupakan landasan yang digunaka sebagai seorang guru.

Sebagai seorang guru yang notabene setiap hari selalu mentransfer ilmu dan mendidik tentu membutuhkan kemampuan dalam memberikan materi. Latihan dibutuhkan untuk meningkatan kemampuan dalam share ilmu sehingga apa yang akan disampaikan bisa diterima. Mengikuti Program Pendidikan Guru Penggerak yang ditaja oleh Kementrian Pendidikan memberikan banyak hal dalam ilmu baik untuk diri sendri, teman sebaya ataupun sekolah. 

Ilmu itu akan berkekalan jika dibagikan kepada orang lain. sampaikanlah walau hanya satu ayat. semakin banyak yang diberikan semakin banyak yang akan diterima. berbagai cara dapat dilakukan untuk dapat memberikan ilmu kepada orang lain, termasuk ilmu-ilmu yang diperoleh dari pendidikan guru penggerak. Cara-cara yang dapat dilakukan untuk mentransfer materi yang diperoleh dari pendidikan guru penggerak antara lain:
  1. berdiskusi dengan beberapa teman sejawat 
  2. memberikan materi dalam Kelompok Kerja Guru 
  3. memberikan laporan kepada pimpinan sekolah apa saja hal yang diperoleh di Pendidikan Guru Penggerak
  4. berbagi dengan teman yang berada di luar sekolah baik secara daring maupun luring
  5. membuka diri untuk berdiskusi secara privat bagi teman yang membutuhkan informasi tentang Guru Penggerak ataupun materi yang lain 
  6. membentuk komunitas praktisi yang memiliki kemampuan yang sama untuk meningkatkan kompetensi tersebut 
  7. Share ilmu melalu jaringan sosial pribadi seperti youtube, blog dan lain-lain untuk menyampaikan materi-materi yang diperoleh selama pendidikan guru penggerak 
Banyak ilmu yang diperoleh selama pendidikan guru penggerak salah satunya yaitu pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran. Pengambilan keputusan tidak mudah, karena membutuhkan beberapa pertimbangan, dimana pertimbangan tersebut tidak akan merugikan orang lain dalam pengambilan keputusan. Sebagai seorang pemimpin pembelajaran yang berinteraksi dengan orang lain seperti murid, orang tua murid, rekan sejawat tentu setiap berinteraksi akan menemui beberapa kendala seperti dilema etika atau bujukan moral. 
  • Bujukan moral atau benar vs salah adalah sebuah situasi yang terjadi dimana seseorang dihadapkan pada situasi benar atau salah dalam mengambil sebuah keputusan. 
  • Dilema etika atau benar vs benar adalah sebuah situasi yang terjadi dimana seseorang dihadapkan pada situasi keduanya benar namun bertentangan dalam mengambil sebuah keputusan.
Langkah -langkah awal yang harus dipahami dalam menerapkan ilmu sebagai pemimpin pembelajaran adalah memahami dengan baik apa yang dimaksud dengan empat paradigma pengambilan keputusan, tiga prinsip pengambilan keputusan, dan sembilan langkah pengambilan keputusan dan pengujian keputusan. Berikut penjelasan singkat tentang ketiga hal tersebut. 

empat paradigma pengambilan keputusan yaitu  (1) Individu lawan Masyarakat, (2) Keadilan lawan rasa kasihan, (3) Kebenaran lawan kesetiaan dan (4) jangka pendek lawan jangka panjang, untuk tiga prinip pengambilan keputusan yaitu (1) berfikir berbasis akhir, (2) Berfikir berbasis peraturan dan (3) berfikir berbasis ras peduli sedangkan untuk sembilan langkah pengambilan keputusan dan pengujian keputusan adalah (1) ada nilai yang bertetangan, (2) siapa saja yang terlibat dalam situasi tersebut, (3) fakta-fakta yang relevansi, (4) uji benar atau salah, (5) pengujian paradigma benar lawan salah, (6) prinsip resolusi, (7) investigsi opsi trilema, (8) buat keputusan dan yang terkahir adalah (9) lihat keputsan yang sudah di ambil dan direfleksikan. 

Setelah memahami dengan baik dasar-dasar dalam pengambilan dan pengujian keputusan dan dapat memilah persoalan tersebut apakah dilema etika atau bujukan moral, maka diperlukan kerjasama dengan teman sejawat atau orang lain dalam pengambilan keputusan terakhir sebagai pembanding dan penegasan dalam pengambilan keputusan.  

sebagai seorang pengajar pasti akan menemukan diri di posisi untuk mengambil keputusan, dalam perjalanan sebagai guru telah banyak yang dilalui dan dihadapi, begitu juga dalam mengambil keputusan. berbagai permasalahan telah dihadapi dan telah banyak juga yang bisa diselesaikan dengan baik atau penyelesaian yang tidak ada berujung atau kadangkala harus menyerah terhadap permasalahan tersebut. permasalahan yang dihadapi sangat beragam baik dengan murid, teman sebaya, pimpinan ataupun dengan pihak lain. 

Beberapa keputusan yang mesti diambil sebelumnya untuk menyelesaikan sebuah permasalahan belum menggunakan konsep yang diperoleh dari pendidikan guru penggerak, lebih banyak dengan cara merasakan bagaimana hal tersebut jika terjadi pada diri sendiri dan kadangkala terpengaruh dengan orang lain yang terlibat dalam permasalahan tersebut. Salah satu contoh yang pernah dihadapi adalah ketika membantu teman menyelesaikan masalah dengan murid yang sedang mengalami permasalahan tidak mau masuk kelas. saya yang pernah menangani permasalahan murid yang sama dengan tersebut mencoba membantu, tetapi malahan hal tersebut membuat murid semakin menjauh, karena murid yang saya tangani sebelumnya permasalahan yang dihadapi berbeda dengan murid teman. 

Pengalaman-pengalaman yang pernah dilalui membuat diri menjadi seorang pembelajar dan semakin banyak belajar, terutama sebagai pemimpin pembelajaran. Mengetahui dasar-dasar sebagai pemimpin pembelajaran membuat diri harus menerapkan mulai dari sekarang jangan pernah menunda. Sehingga apapun yang dihadapi pasti akan bisa dihadang dengan baik, dengan memperkecil kesalahan dalam mengambil sebuah keputusan.

Pemimpin dalam pembelajaran harus bisa mengalir seperti air, tenang, tidak tergesa dan bukan dengan emosional dalam memutuskan sebuah keputusan. Penerapannya dapat dilaksanakan dengan baik dan terencana. rencana yang dapat dilaksanakan yaitu : 

 
Dalam pelaksanaan sebagai pemimpin dalam pembelajaran dan terlaksana rencana tersebut di atas maka banyak pihak yang akan terlibat, seperti teman sejawat, rekan-rekan dalam Perhimpunan Guru Inovatif Indonesia, guru penggerak tingkat SD Angkatan I kota Pekanbaru, Murid dan orang tua dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapai oleh murid dalam menyelesaikan tugas dan penilaian yang ada di LMS. Sebagai penentu adalah Kepala Sekolah dan rekan sesama wakil kepala Sekolah yang sering diajak berembug dalam mengambil keputusan.  

Sebagai Pengajar dan Penggerak, bukan saja menggerakan diri sendiri tetapi hendaknya dapat menggerakkan orang lain, dan menjadi sebagai pemimpin dalam pembelajaran sehingga setiap keputusan atau setiap permasalahan yang dihadapi dapat dicapai secara maksimal tanpa menyakiti atau menjadi sebuah penyesalan pada akhirnya. semoga apa yang direncanakan akan dapat diwujudkan dan memperoleh pembelajaran dari hal tersebut. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran

Seiring seringnya terdengar sebuah kalimat dari sebuah komunitas yaitu sharing and growing together, berbagi dan berkembang bersama dalam me...